Fun cooking

Fun cooking
belajar menjadi pengusaha

Selasa, 06 Februari 2018

Usil yang berujung Petaka

CERPEN

Nina dan Neni adalah saudara kembar yang memiliki beberapa perbedaan, Nina adalah kakak yang bertubuh besar dan cerdik, dia paling tanggap jika disuruh melakukan sesuatu, anaknya ceria tetapi tempramen, sedangkan Neni adalah adik yang sangat polos, kelemahannya adalah dia tidak bisa menghafal petunjuk atau arah, dan dia suka terbawa dengan lingkungan sekitar.

Nina dan Neni sering bermain dan sering berantem, biasanya yang sering usil ketika berantem adalah Nina selalunya adiknya jadi bahan keusilannya. Nina pernah berbuat usil meletakkan saos di roti yang sudah berisi mesis dan susu di makanan adiknya, jadilah adiknya kepedesan ketika mau makan. pernah juga Nina meletakkan kecap didalam botol shampo kosong, jadi ketika Neni mau keramas rambutnya bau penuh dengan kecap. itulah keisengan Nina dan masih banyak lagi isengnya. jadi wajar jika diknya sedang nangis selalu mamanya membela dan memarahi Nina.

Terkadang Nina merasa bahwa mamahnya tidak sayang dengan dia, karena mamanya selalu membela adiknya, pernah suatu hari mama memberikan hadiah hanya buat Neni karena di sekolah Neni mendapatkan nilai 100 untuk ulangan matematika sedangkan nina hanya mendapatkan nilai 80 makanya tidak diberikan hadiah. maka Nina merasa marah dan kesal dan merasa mama tidak sayang dengan dia. banyak juga kejadian lainnya yang Nina merasakan iri dan dengki dengan mama.

suatu hari terbesit keisengan Nina kepada adiknya, Nina meminta izin untuk membawa adiknya ke pasar malam, dan mama mengizinkan. "De, besok kita ke pasar malam yah, kamu harus bawa uang yang banyak yah karena disana banyak makanan dan mainan" kata Nina. "wah pasti ka, pasti akan menyenangkan yah ka, Jawab Neni. "besok kita harus siap-siap dari habis maghrib karena takut nanti kita kemaleman yah de". "Ok kak, kata Neni.

Hari yang ditunggu akhirnya tiba, mereka berjalan menuju pasar malam yang lumayan agak jauh sebenarnya dari rumah mereka, senangnya Neni diajak dengan kakanya ke pasar malam, padahal biasanya mamanya tidak mengizinkan mereka pergi berdua saja. sesampainya di tempat mainan, neni memilih dengan serius apa yang dia cari, dan diam-diam si Kaka alias Nina berjalan mundur dengan pelan-pelan, dan meninggalkan adiknya sendirian di tukang mainan tersebut, setelah jauh Nina tertawa kegelian sendiri dan merasa puas karena melihat adiknya celingak-celinguk nyariin kakanya, bukannya menolong adiknya malah yang ada Nina terus berjalan ke arah pulang dan dengan ceria dia masuk kamar.

jam sudah mengarah ke jarum angka 10 malam, Mama teriak dari dapur karena kaget kenapa Nina si kakak hanya ada sendirian didepan TV, kemana adiknya???? dengan santai Nina menjawab "oh iya mah, aku lupa, kayanya ketinggalan deh di pasar malam. "Astaghfirullah.... Nina.... mama langsung lompat dan pergi meninggalkan Nina sendirian dan menuju ke Pasar Malam. dan Nina hanya tertawa terbahak dan merasa puas. di pasar malam, mama mencari keliling-keliling dan tidak mendapatkan anaknya Neni. akhirnya mama pulang dengan tubuh lunglai dan lemas, kebingungan mau marah besar dengan Nina tapi si Nina malah asik tidur di kamar seperti tanpa dosa.

Pagi harinya, rumah Nina sudah penuh sesak dengan orang-orang yang berdatangan, Nina shock dan bingung kenapa mamahnya pingsan dan kenapa dirumahnya ada Pak Polisi, pa Rt dan warga sekitar, sampai ada tetangga yang bilang; Yang sabar yah nin, insya allah adik kamu pasti ketemu. "Hah???? Nina kaget? Neni??? kenapa??? apa dia ga balik?? ya allah.... "bisik Nina dalam hati, sambil dengan mata melotot kemudian Nina mau berlari ke arah pasar malam tempat dimana ia sengaja meninggalkan adiknya. namun, kakinya seperti terhalang karena orang-orang tidak mau Nina ikut hilang juga mereka menahan nina agar tidak perlu mencari adiknya. Nina... teriak dan menangis sekenceng-kencangnya sambil berharap adiknya bisa pulang kerumah, namun sayang tangis nina hanya memekakkan ruangan saja tetapi tidak bisa merubah keadaan.

Neni, adiknya nina tidak kunjung pulang, usaha Polisi, Iklan di koran, Iklan di TV dan semua sudut jalan sudah dipaasang wajah Neni, namun sayang... hari demi hari, bulan berganti bulan, tahun bergantin tahun, setiap malam pintu rumah tidak pernah dikunci karena berharap Neni akan pulang,dan nina setiap malam tidur didepan TV karena berharap adiknya akan memanggilnya dan pulang kerumah. namun sayang..... sampai Nina masuk kuliah adiknya belum juga kunjung pulang kerumah.

Pesan Moral;
janganlah keisengan membawa petaka, berbuatlah seperlunya dan tidak menyematkan rasa dendam dan iri serta dengki dihati.
sayangilah keluarga seperti sayang dengan diri sendiri.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kisah Bilal Bin Rabah